Selasa, 27 September 2011

Merekam Gerak dan Ritual Senja (Penuh Cinta, Untuk Ayah dan Ibu Kita)

Di dusun, aku selalu senang menanti senja, saat lembayung melukis alam dengan warna berbeda. Langit jingga perlahan pudar berganti hitam. Aku selalu senang di puncak senja, saat dayu azan menggiring unggas berduyun ke kandang. Di garis batas antara petang dan malam.

Beriring burung-burung terbang menuju peraduan, berbondong-bondong warga melangkah ke masjid dusun, di tengah kampung depan rumah. Aku selalu senang senja, merekam kilas kehidupan petang.

Tentang Hati Untukku

Malam menyusup hati...
Sontak menghirup sepi...
Lantas berlari mencari pengusir sunyi.

Di lelah tapak aku berjumpa bintang-bintang
Kerlipnya mambasuh jiwa yang kering

Minggu, 18 September 2011

Melambat.,Bukan Terlambat..

"Bergegaslah, sebab yang lain kencang melaju"
Serunya dari depan, dan menjarakku beberapa depa..
"Kau masih juga melamun,.!!!"

Melamun ? aku rasa tak melamun,.hanya sekedar merenung..
Pernah sekali waktu lari kencang melaju..tapi tak ada kenikmatan untuk tiap tapak..