Jumat, 30 November 2012

Ragu yang tak Pupus

Datangnya berdesir lantas menghenyak
Kemudian mengisi di seluruh ruang otak
Ada degup yang bermain di rongga rusuk
Nafas yang bermain sekali lapang berkali sesak
Lantas ku defenisikan sebagai simpatik

Kita pernah bertanya tentang keraguan rasa
Yang kini tak jua kunjung jawaban menyapa
Berkali coba utuk mengisi tanya dengan geliat jumpa
Tapi kita tau itu semakin mengendapkan lara

Kamis, 29 November 2012

Malamku dan Ceritanya Tentang Semesta

"Sadar adalah bukan saat kau terbangun oleh kokok ayam dan jentikan sinar pagi, sadar adalah ketika saat mendengar kau tak ada artinya bagi mereka yang kau sayangi, orang-orang terdekatmu. Saat itu kau akan tahu, bayanganmu tentang dirimu di ucapan banyak orang adalah ungkapan manis yang hanya berusaha untuk terlihat baik di depanmu, dan di belakang menelanjangimu dengan sosok buruk yang melumpurimu. Ucapan orang terdekat, yang menyayangimu dan kau juga sebaliknya, adalah ucapan paling jujur yang harus di dengar untuk terus bergerak merengsek maju. Meski ucapan itu menghapus bayang indah tenang dirimu sendiri, tapi itulah kenyataannya."

Malamku mendung
Mungkin hujan akan turun ? saya harap. Di balik deras bulir-bulirnya ia selalu menyimpan kesejukan setelahnya, meski sering kita mengeluh selalu ada langkah yang tertahan untuk melakukan aktifitas yang sewajibnya. Hukum alam selalu mengajarkan, untuk dapat bertahan harus selalu ada keseimbangan, hukum alam paling mendasar. Hujan datang untuk mengganti kemarau.