Sabtu, 25 Juni 2011

BARISAN TOPENG SENYUM

Berbaris bagai prajurit,tapi mungkin bisa sedikit diajari tentang tertib,sebab tak patuh rupanya mereka pada aturan baris berbaris.Di aspal pada siang,bayang mereka hitam terpantul dalam bentuk bingkai persegi,besar kecil "menghias" hiruk jalanan kota,,senyum 24 jam mereka terbias,,meski kadang hanya gelap malam yang melihat senyum tak jelas itu,,beramah,menghamba atau sekedar mengelabui...

Kata-kata....yang satu ini adalah penyampai makna terhebat,,atau alat penipu luar biasa,,,dan sekarang terketik pada lembaran bingkai mereka,,entah sebagai apa????,,

Aku tesenyum,,bukan pada mereka,atau kata-kata mereka,,atau pada ketampana dan cantiknya mereka,,tapi pada hasil umbar senyum juga rangkaian kata mereka....mereka mau meyakinkan,malah makin mencipta susupan keraguan,,kebingungan mereka hasilkan dari muara sikap bertopeng munafik senyum dan kata-kata,yang makin banyak kita liat di jalan dalam arus manusia yang berjalan...yang tak lagi menjelaskan makna kebenaran....

Mereka berbaris,dan menghitung hari dengan jari,,untuk mereka di pilih sebagai dewan berkursi mewah,bergaji wah,berfasilitas mudah......

Aku berlalu dalam ayunan langkah yang meninggalkan jejak senyum dan kata-kata dari barisan gambar mereka yang meresahkan itu,,,,
moga mereka tak melupakan senyum yang pernah mereka pampang pada langit jalan-jalan,saat kursi empuk membuai pantat-pantat mereka,,,,,
atau....perlu kita usulkan.......gambar mereka dipajang di langit2 kamar mereka,sehingga saat tidur mereka tak lupa senyum mereka sendiri.......
Atau,,,kita mungkin kita tak pernah benar-benar tau makna senyum pajangan jalanan itu......!!!!!???????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar