Dari ujung dermaga
Tak jua mata menatap ujung lautan
Hanya paduan langit dan lauta yang menetap menggaris
Atau onggakan karang dan pegunungan kokoh
Keindahan pada nampak mata memukau terpukau
Pada jalanan hari jalinan masa
Hati meratap atas kelemahan jiwa kenaifan diri
Menatap kasih sayang yang tak sanggup kulihat ujung muaranya
Hanya budi kurasa yang tak jua mampu kuperih hingga jasad bersarung kafan berbalut tanah
Pada kerontang jiwa yang selalu disirami belaian cinta azali
Tetesan mata air abadi mengalir pada nafas hidup insani,
menumbuhkan padang bertabur kekayaan alami
Padang pengabdi yang tak pernah tuntas hingga usai tepi
Dengan jasad tak mampu rasanya menimpal jasa
Dengan doa tak khatam kiranya menambal dosa
Pada sang Rabbi aku terpekur..
"Beri mereka rekah senyum Ridwan as,
Hadiahkan mereka tahta surga tertinggi...
Meski aku jadi tungku bagi neraka
Agar terbakar dosa salah mereka..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar