Sabtu, 25 Juni 2011

NYANYIAN UJUNG DERMAGA ANANDA

Dari ujung dermaga
Tak jua mata menatap ujung lautan
Hanya paduan langit dan lauta yang menetap menggaris
Atau onggakan karang dan pegunungan kokoh
Keindahan pada nampak mata memukau terpukau

Pada jalanan hari jalinan masa
Hati meratap atas kelemahan jiwa kenaifan diri
Menatap kasih sayang yang tak sanggup kulihat ujung muaranya
Hanya budi kurasa yang tak jua mampu kuperih hingga jasad bersarung kafan berbalut tanah

Pada kerontang jiwa yang selalu disirami belaian cinta azali
Tetesan mata air abadi mengalir pada nafas hidup insani,
menumbuhkan padang bertabur kekayaan alami
Padang pengabdi yang tak pernah tuntas hingga usai tepi

Dengan jasad tak mampu rasanya menimpal jasa
Dengan doa tak khatam kiranya menambal dosa

Pada sang Rabbi aku terpekur..
"Beri mereka rekah senyum Ridwan as,
Hadiahkan mereka tahta surga tertinggi...
Meski aku jadi tungku bagi neraka
Agar terbakar dosa salah mereka..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar