Selasa, 07 Juni 2011

Untuk Mengenang Mereka,


“Kita memimilih mengenang orang yang telah pergi seperti apa...”
            Ungkapan manis yang inspiratif, menggerakkan segala tanya dan upaya pada satu daya peraihan mimpi-mimpi. Suatu saat, kita akan dikenang seperti apa ?
            Termenung, merenung, tapi tak berkabung.
Banyak sudah mereka berpulang, waktu tak pernah perduli, jejak apa yang pernah mereka tinggalkan, yang pasti, semua akan tercatat dalam memori kenangan, dan kita yang di sini memilih mengenang dengan cara kita sendiri.
            Maka nyanyian apa yang paling indah, selain kenangan tentang mereka yang merubah jalan kehidupan. Dendang apa yang paling merdu, selain cerita tentang benih kebaikan yang tertanam selama nafas kehidupan. Kita cuman bisa berharap, pada bibir-bibir sejarah, salah satu nama adalah kita yang coba merubah kehidupan, tidak diam menikmatinya. Meski hanya ibarat burung mungil dengan paruh kecil membawa setetes air asin, pada kisah pembakaran nabi Ibrahim.
            Masa tak pernah mengenal ampun, ia kan tetap merenggut usia, meski kita mungkin menyimpan berkati-kati mimpi. Kita akan dikenang seperti apa ?
( Membaca buku “Soe Hok-Gie, ...sekali lagi”. Memadunya dengan Ungkapan Ka Dita pada suatu kali )
Makassar, Asrama Medica FK UH
02.00 dini hari ; 07 Juni 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar